Solo Traveling Belitung, Wisata Murah Weekend Dekat Jakarta

Hari kedua Solo Traveling Belitung yang juga hari minggu ini, diawali dengan beribadah di Gereja Paroki Regina Pacis Tanjung Pandan. Misa pagi dimulai dari jam 7 dan selesai sekitar jam 8:15.

Suasana Gereja Paroki Regina Pacis Tanjung Pandan

Setelah dari gereja selanjutnya mencari sarapan di sekitaran Satam Square. Kali ini saya ingin mencoba Soto Belitung di Kedai Mak Janna. Soto disini berbeda dengan rata-rata soto di Jawa, dimana kalo menurut saya lebih mengarah ke opor / lontong sayur. Sajian lontong dengan kuah santan, isiannya berupa bihun, kentang, dan juga daging sapi yang di iris kecil-kecil. Dan sama seperti mie belitung kerupuknya menggunakan emping melinjo. Untuk rasanya menurut saya cukup enak, bumbu rempah kuah sotonya cukup berasa. Harga 1 porsi soto seingat saya kalo tidak salah 15 ribuan. 

Solo Traveling Belitung - Kuliner Soto Belitung Mak Janna
Soto Belitung Kedai Mak Janna

Kelar sarapan balik lagi ke hotel untuk checkout dan lanjut jalan-jalan Solo Traveling Belitung hari kedua. Tujuan pertama di hari kedua ini adalah Danau Kaolin. Danau Kaolin menyajikan pemandangan danau dengan air berwarna biru muda dan dikelilingi daratan berwarna putih. Sekilas mirip penampakan Kawah Putih yang ada di Ciwidey, Bandung Selatan. Jika di Kawah Putih danau tersebut terbentuk di area gunung berapi dan bau belerangnya menyengat, beda dengan di Danau Kaolin ini yang danau nya terbentuk karena bekas pengerukan area tambang, dan tidak ada bau belerang menyengat yang keluar dari sini. Danau Kaolin ini sebenarnya bukan tempat wisata, hanya bekas tambang pinggir jalan saja namun pemandangan yang disajikan bagus dan layak diabadikan. Bekas-bekas cerukan tambang inilah yang menjadi danau dan menghasilkan pemandangan bagus. Biaya masuk kesini gratis, karena lokasi pas di pinggir jalan, tinggal parkir kendaraan saja dekat danau.

Pemandangan di Danau Kaolin

Puas dengan kunjungan ke Danau Kaolin selanjutnya langsung gas motor ke Pantai Tanjung Tinggi yang ada di sebelah utara pulau Belitung. Dalam perjalanan sempat hujan deras, namun untungnya ketika sampai pantai disana cuaca sudah cerah. Sebagai informasi, pantai Tanjung Tinggi ini juga termasuk sebagai tempat syuting film Laskar Pelangi.  HTM untuk ke pantai ini tidak ada, hanya bayar parkir saja ke penduduk sekitar 5 ribu. Pantai Tanjung Tinggi ini adalah pantai yang terletak diantara 2 semenanjung Tanjung Kelayang dan Tanjung Pendam. Sepanjang pantai akan ditemui pasir putih yang lembut dengan beberapa pepohonan. Air di pantai ini juga cukup jernih, berwarna biru muda dengan ombak yang cukup tenang. Ciri khas pantai ini adalah banyaknya batu granit di sekitar pantai, mulai dari yang kecil sampai yang berukuran sangat besar. Menurut saya spot terbaik di pantai ini adalah air laut yang masuk di sela-sela bebatuan yang besar, sehingga membentuk seperti kolam alami dengan air yang jernih dengan dikelilingi bebatuan yang gagah. Kurang lengkap rasanya ke Belitung kalau tidak mampir kesini.

Pemandangan Pantai Tanjung Tinggi

Selepas dari Pantai Tanjung Tinggi, perjalanan berikutnya menuju Pantai Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Kelayang ini juga merupakan pelabuhan kapal-kapal kecil yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Lengkuas. Tapi karena keterbatasan waktu (dan biaya 😀 ) saya tidak menyeberang kesana dan sekedar menikmati keindahan alam pantai Tanjung Kelayang. Konon katanya pantai ini disebut Tanjung Kelayang karena dulu banyak sekali burung kelayang berkeliaran disini, tapi pas kesana saya tidak melihatnya 😀 .  Pemandangan yang disajikan disini hampir sama dengan pantai Tanjung Tinggi meski tidak sebagus disana, yaitu pasir putih bertekstur lembut yang membentang di sepanjang pantai, air laut jernih berwarna biru muda dan juga bebatuan yang menghiasi pantai meski tak sebanyak Tanjung Tinggi. Hal yang membedakan lainnya adalah disini banyak bersandar perahu-perahu nelayan yang menghiasi pantai, serta ada taman bermain anak-anak di luar pantai. HTM gratis hanya bayar parkir aja 2 ribu.

Pemandangan Pantai Tanjung Kelayang

Selesai bersantai di pantai Tanjung Kelayang karena sudah mulai sore, biar tidak diburu waktu mengejar jam penerbangan, maka saya lanjut kembali ke Tanjung Pandan. Seperti biasa setiap bepergian saya mampir berhenti sejenak untuk memfoto monumen / tugu yang ada di setiap kota yang di singgahi. Di perjalanan juga mampir sebentar di Tanjung Binga, dimana terdapat dermaga yang lumayan panjang menjorok ke laut.

Beberapa tugu / monumen yang saya lewati ketika di Belitung.

Setelah sudah mendekati kota Tanjung Pandan saya mampir sejenak ke toko Keluarga OK untuk membeli oleh-oleh buat teman2 di Jakarta. Karena kalo saya lihat tidak ada yg benar2 aneh atau sesuatu yang tidak ada di daerah lain ya sudah saya membeli seadanya saja, Kerupuk Ikan, Pletak Udang, dan Pia Kacang, yang penting ada tulisannya Asli Khas Belitung 😀 .

Oleh-oleh Belitung

Karena dari siang belum makan, segera setelah dari toko oleh-oleh langsung mencari makan sore, pilihan kali ini ke RM Gangan Sari. Kesini karena ingin mencoba salah satu masakan khas Belitung yang lain yaitu Sup Gangan. Sup gangan adalah sajian ikan berkuah sup kuning agak kental dengan bumbu rempah seperti seperti kunyit dan lengkuas. Rasanya sih lebih ke asam, pedas gurih, meski saya seperti biasa meminta agar dibuatkan yang tidak terlalu pedas. Sebagai pelengkap juga dihidangkan sayur hijau + sambal, lengkap dengan teri goreng asin yang renyah dan kriuk2. Kalau menurut saya bumbu sup gangan ini terlalu kuat, terasa banget kunyit dan lengkuasnya sehingga membuat lidah agak kurang cocok, masih cukup enak sih tapi kalau rasanya tidak sekuat itu mungkin akan lebih mantap. Untuk harganya saya lupa, tapi seingat saya sih tidak sampai 50 ribu.

Solo Traveling Belitung - Kuliner Sup Gangan
Sup Gangan & Teri Goreng

Setelah kenyang saatnya pulang siap2 menuju bandara untuk penerbangan terakhir hari itu pukul 18:20 dengan maskapai AirAsia. Tentu saja terlebih dahulu ke tempat rental motor untuk mengembalikan motor yang di sewa. Sebelum sampai sana sejenak mampir ke minimarket di kota Tanjung Pandan untuk beli Aqua dan kacang atom buat cemilan nanti di Bandara. Oh iya, kalau anda ke Belitung tidak akan menemukan minimarket Indomaret atau Alfamart, sepanjang perjalanan saya sama sekali tidak melihat 2 minimarket yang gerai nya hampir selalu ada di daerah lain di Indonesia. Minimarket yang ada di sini rata-rata ya toko kepunyaan warga sekitar saja.

Perjalanan pulang, itenary jadwal selama 2 hari di Belitung, dan juga estimasi biaya lanjut di halaman 3 ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *