Itinerary Wisata Ambon dalam 2 hari, ada air terjun tersembunyi & banyak pantai indah yang masih alami

Itinerary Wisata Ambon 2 hari, ada air terjun tersembunyi & pantai – Pulau Ambon merupakan sebuah pulau di Indonesia Timur yang terletak di Kepulauan Maluku, tepatnya di sebelah selatan Pulau Seram. Di sini terletak pula kota Ambon yang merupakan ibukota dari provinsi Maluku. Kota Ambon memiliki luas daratan 359,45 km, dan merupakan pusat pelabuhan, pariwisata, dan pendidikan bagi wilayah Kepulauan Maluku. Di kota Ambon juga merupakan pusat transit transportasi menuju daerah di sekitarnya, karena terdapat Bandara Pattimura, dan Pelabuhan Yos Sudarso. Selain pusat kota, di pulau Ambon ini juga menawarkan beragam jenis wisata, mulai dari alam, bahari, hingga kuliner. Oleh sebab itu saya memilih kota Ambon ini untuk menjadi tujuan solo traveling di tahun 2023, dimana kalau di lihat di kalender, di bulan Mei ada long weekend tanggal 19-21 Mei 2023. Tujuan utamanya tentu saja selain karena akses transportasi dan akomodasi selama di sana sepertinya cukup mudah, adalah untuk melanjutkan misi setidaknya mampir ke salah satu kota di provinsi-provinsi di Indonesia, dimana Maluku adalah provinsi ke 23 yang akan pernah saya kunjungi.

Cerita dimulai saat di bulan-bulan akhir tahun 2022 Puji Tuhan dapat rejeki lebih, dan berkomitmen menyisihkan sebagian untuk traveling di tahun 2023. Dari pertengahan November sudah mulai search-search harga tiket ke Indonesia Timur, tapi pas lagi itu masih mahal, rata-rata ke Ambon di harga > 2,6 juta. Hingga lagi itu sekitar minggu kedua bulan Desember iseng buka Traveloka, kok lihat harga tiket ke Ambon kok ada muncul cuma 1,6 juta saja, dan yang mengejutkan posisi teratas yang muncul adalah maskapai Garuda Indonesia, dimana biasanya ini maskapai akan muncul di paling bawah karena harganya paling gak masuk akal mahalnya dan kurang bisa dijangkau oleh masyarakat kelas bawah seperti saya. Gak pake lama, langsung deh pesen tiket PP seharga 3,2 juta saja untuk keberangkatan hari Jumat tanggal 19 Mei 2023 & pulang tanggal Minggu tanggal 21 Mei 2023, dimana kalo harga normal maskapai biasa sekali jalan di harga 2,6 & kalau maskapai Garuda Indonesia yang bukan promo ada dikisaran 3,6 juta sekali jalan, lumayan sudah hemat 2 juta untuk budget tiket pesawat namun dapat maskapai dengan pelayanan yang sudah dikenal terbaik kelas satu.

Itinerary Wisata Ambon - Harga Tiket Pesawat garuda
Dapet Tiket Promo Garuda

Meski keberangkatan masih lama, tapi segera pula dipersiapkan & disusun itinerary wisata Ambon tempat mana saja yang nanti akan dikunjungi selama disana, sewa motor dimana, nginep dimana & kulineran dimana, serta budget yang disiapkan. Pas pesen di awal, jadwal keberangkatan adalah jam 00:10 lalu tiba disana sekitar jam 07:30 dengan transit Makassar dulu. Tapi 1 bulan menjelang hari H, dapat notif jadwal dirubah dengan keberangkatan menjadi jam 09:25 dan baru sampai di sana sekitar jam 15:05. Jadilah beberapa tempat yang rencana akan dikunjungi seperti Benteng Fort Amsterdam, masjid & gereja tua Wapauwe dibatalkan di itinerary wisata Ambon ini. Tapi sisi positifnya budget sewa motor & bensin bisa sedikit berkurang 😀 . Jadi nanti jadwalnya adalah di Ambon selama 3 hari 2 malam kurang, dari Jumat sore sampai Minggu sore.

Jumat 19 Mei 2023, akhirnya hari yang ditunggu tiba. Jam 06:30 pagi saya sudah berada di Stasiun Grogol untuk menuju bandara Soekarno-Hatta. Untuk traveler kere seperti saya, naik taksi ke bandara tentu adalah hal yang tidak akan dilakukan, dan memilih mode transportasi termurah yaitu kereta api. Tips buat anda yang posisi ada di Jakarta Barat, bepergian sendiri ke bandara dan pengen transportasi murah, bisa menggunakan kereta api bandara. Kereta Bandara berangkat dari stasiun Duri dengan tarif hanya 30 ribu saja, jadi anda tinggal menuju stasiun terdekat dari tempat anda untuk naik KRL, lalu menuju stasiun Duri untuk ganti lanjut naik kereta bandara. Total biaya dari Stasiun Grogol ke Bandara naik kereta api kemarin saya cuma habis 33 ribu saja.

Kereta Bandara Soekarno-Hatta

 

Sekitar jam 07:30, kereta sudah sampai di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Karena kali ini naik pesawat Garuda ( jarang-jarang iki traveler kere iso numpak Garuda 😀 ) , tentu boarding nya adalah di terminal 3. Dari stasiun bandara menuju terminal 3 bisa dijangkau dengan naik sky train dengan waktu tempuh kereta kurang lebih 10 menit, namun biasanya  lebih lama di nunggu jadwal sky train nya datang. Setibanya di terminal 3 domestik, karena saya ga bawa bagasi, jadi lebih memilih untuk self check-in saja. Sudah banyak tersedia mesin self check-in di terminal 3 yang memudahkan proses check-in bagi para penumpang yang malas antri di counter check-in manual. Dan setelah check in terlihat di tiket akan boarding di gate 17, syukurlah ga terlalu jauh jalan kakinya, soalnya dulu pas dinas ke Balikpapan naik Garuda dapet gate 27 jauhnya minta ampun. Sekitar pukul 08:25, saya sudah tiba di ruang tunggu gate 17, dibutuhkan waktu +/- 55 menit dari turun kereta api di Stasiun sampai tiba di ruang tunggu gate. Jadi buat anda yang berencana ke Bandara Soekarno-Hatta naik kereta api, siapkan waktu spare kurang lebih 1,5 jam sebelum waktu boarding dengan jadwal kedatangan kereta api di stasiun.

Itinerary Wisata Ambon - Tiket Garuda Indonesia GA646
Tiket Pesawat GA 646

Sekitar pukul 08:50, gate boarding sudah dibuka dan penumpang dipersilahkan masuk lewat garbarata. Untuk penerbangan ke Ambon ini menggunakan nomor penerbangan GA 646 menggunakan armada pesawat Boeing B737-800 yang mampu menampung 162 penumpang (12 kelas bisnis + 150 kelas ekonomi).  Berbeda dengan kebiasaan seringnya naik Lion Air / Citilink / Super Air Jet ( pokok e pesawat sing murah2 😀 ) yang biasanya pesawat terisi penuh dan akan antri panjang saat masuk pesawat, terlihat penumpang cukup lengang dan sangat lancar saat masuk pesawat melalui garbarata. Di depan pintu masuk pesawat sudah disambut oleh ibu pramugari yang ramah menyapa setiap penumpang yang menuju kedalam pesawat. Saat masuk penumpang sudah mendapat akomodasi permen yang bisa diambil di pintu masuk, serta majalah & koran apabila penumpang ingin membaca selama diperjalanan. Dan ketika sudah di dalam terlihat juga penumpang lumayan sepi dan banyak kursi kosong. Karena memang kelasnya Garuda adalah maskapai full service, untuk suasana interior kabin menurut saya sangat bersih dan terkesan mewah, dengan kursi nya berwarna coklat tua berwarna bludru dengan motif batik. Sementara fasilitas yang didapat antara lain sudah ada headrest, bantal, reclining seat, in flight entertainment dan sudah diberikan headset untuk menikmati fasilitas hiburan yang ada di in flight entertainment. Meskipun kelas ekonomi, tapi leg room dari kursi pesawat Garuda Indonesia ini sudah sangat lega dan nyaman. Karena naik Garuda sudah tidak khawatir kelaparan lagi deh & bisa hemat budget biaya sarapan & makan siang. Untuk in flight meal di penerbangan GA646 kali ini yaitu: Nasi Goreng Ayam Kecap, Snack Kacang Mix, Puding Mangga, dan Jus Apel (untuk minumannya banyak pilihannya seperti Jus Apel, Jus Mangga, Jus Jambu, Kopi, Teh, Susu, dsb, nanti disajikan sesuai keinginan penumpang). Untuk minumannya juga bisa refill sepuasnya. Tak cukup sampai disitu, selisih beberapa jam, nanti akan mendapat snack kedua, yaitu roti & minuman pilihan seperti yang disebutkan sebelumnya. Pokoknya nyaman, puas dan gak bosen deh selama di perjalanan kalau naik Garuda Indonesia.

Suasana di dalam kabin pesawat Garuda Indonesia GA 646

 

Sekitar pukul 15:05 tepat waktu, pesawat GA646 sudah landing di Bandara Pattimura Ambon. Yeay, provinsi ke 23 yaitu Maluku sekarang sudah resmi terkunjungi, meski baru bandara nya aja 😀 . Sebelum lanjut perjalanan berikutnya mejeng dulu dong di Bandara nya.

Tiba di Bandara Pattimura Ambon

Wisata Hari Pertama – Karena sudah sore wisata ke Jembatan Merah Putih & Pantai Pintu Kota saja

Itinerary Wisata Ambon kali ini tentu saja diawali dengan mencari transportasi yang akan digunakan selama di Ambon. Seperti biasa sebagai traveler kere, untuk transportasi selama di kota Ambon, tentu menggunakan yang murah meriah saja yaitu motor. Nah untuk sewa motor di Ambon, saya merekomendasikan untuk bisa sewa di Ambonise Rental. Pengalaman saya kemarin rental disini sangat puas. Untuk sewa motor perhari biayanya 100 ribu. Prosedurnya juga cukup mudah, bisa pesan lewat WA, terus sebagai tanda jadi nanti akan bayar DP cuma 50 ribu saja, lalu nanti pas kesana tinggal kasih KTP sebagai jaminan. Untuk unit motor yang disewakan juga masih prima, saya mendapatkan unit Scoopy yang relative baru dimana pemakaian KM masih di angka 1000an, motornya masih sangat sehat bisa dipakai menjelajah jalanan Ambon yang banyak dihiasi jalur naik turun lumayan curam & belokan tajam. Selain itu untuk sewa motor disini juga ada layanan antar jemput bandara, dimana biayanya juga cukup terjangkau cuma 50 ribu saja. Waktu kemaren kesana dijemput langsung sama owner nya Mas Arif, beliau orang nya ramah & informatif. Saya dibekali peta digital tempat-tempat mana saja yang menarik dikunjungi, seperti tempat wisata, perbelanjaan, kuliner, penginapan & SPBU terdekat. Dan untuk pelunasannya pun ga minta langsung saat serah terima motor, beliau bilang nanti aja pelunasannya kalau mas nya sudah lega atau kalau sudah istirahat di penginapan gpp.

Sekitar pukul 15:30 saya mulai meninggalkan bandara Pattimura. Saya memilih untuk memacu motor santai saja menyusuri jalanan pulau Ambon yang indah. Tau-tau sudah sampai aja di Jembatan Merah Putih. Jembatan Merah Putih diresmikan pada tahun 2016 yang lalu. Membentang sepanjang 1.149 meter, jembatan ini menjadi penghubung dua daerah yaitu Ambon Utara dan Ambon Selatan atau  tepatnya Desa Rumah Tiga di Kecamatan Sirimanu dan Desa Hative Kecil di Kecamatan Teluk Ambon. Dengan adanya jembatan ini bisa memangkas waktu dari Bandara Pattimura ke Kota Ambon dimana sebelumnya ditempuh dengan waktu 60 menit dengan memutari Teluk Ambon sejauh 35KM, kini bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 30 menit dengan jarak sekitar 15KM saja.

Jembatan Merah Putih Ambon

 

Setelah melintasi Jembatan Merah Putih, tujuan pertama dan satu-satunya di hari ini adalah Pantai Pintu Kota yang berada di Desa Airlow, Kecamatan Nusaniwe. Pintu Kota merupakan pantai berbatu karang yang membentuk seperti pintu dan berada diujung pulau Ambon. Objek wisata ini memiliki pemandangan yang indah dan menghadap langsung ke laut Banda. HTM ke Pantai Pintu Kota pas saya kesana sih gratis, cuma bayar parkir motor saja 10 ribu.

Pantai Pintu Kota

 

Selesai dari Pantai Pintu Kota kalau berdasar itinerary wisata Ambon kali ini sih harusnya pulang ke penginapan, istirahat sebentar lalu nanti cari makan malam. Tapi dilihat waktunya kok nanggung sudah jam 17:35. Akhirnya saya memilih melajukan motor ke arah Tanjung Nusaniwe. Tanjung Nusaniwe merupakan ujung selatan dari pulau Ambon. Disini terdapat pantai dengan bebatuan karang yang terdapat di ujung pulau.

Tanjung Nusaniwe

 

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 18:30, dan sudah mulai lapar. Tujuan berikutnya adalah mencari makan malam, dan kali ini pilihannya adalah ke Dapur Kole-Kole. Tempat makan ini melayani hidangan lokal dengan pengaturan penyajian yang modern & bersih. Pas saya tanya ke mas-mas yang melayani menu unggulan yang paling khas sini apa, beliaunya menyarankan untuk coba Tuna Belly Grill, ya sudah saya ngikut aja pesen menu itu 😀 . Menu tersebut berupa perut tuna yang dipanggang, lalu dimasak denga sambal colo-colo, dengan makanan pokoknya bisa menggunakan ubi atau nasi. Sebenernya sih kalo mau benar-benar khas Maluku sih harusnya pake ubi ya, tapi karena saya lagi lapar banget jadinya milih pake nasi saja 😀 . 1 porsi Tuna Belly Grill & minum teh disini kemarin saya habis 64 ribu rupiah.

Kuliner Tuna Belly Grills Dapur Kole-kole
Tuna Belly Grills Dapur Kole-kole

Hari sudah malam & perut sudah kenyang, saatnya untuk ke penginapan lanjut beristirahat. Selama 2 malam di Ambon ini saya menginap di Almira Homestay yang berada di Jl. Hative, Silale. Harganya murah meriah cuma 115 ribu saja per hari. Fasilitas yang didapat, tempat tidur, meja, TV, AC dan kamar mandi dalam. Tapi layaknya homestay ya jangan mengharap kenyamanan yang lebih, kondisi disana seadanya saja, lebih mirip kayak kos-kosan kalo di Jakarta, kebersihan juga seadanya saja, ya ono rego ono rupo lah, yang penting bisa buat tidur & beristirahat dengan baik.

Untuk cerita perjalanan di hari kedua lanjut langsung klik aja halaman 2 ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *