Keindahan Kawah Putih Ciwidey. Pemandangan Yang Mempesona dan Memanjakan Mata

Keindahan Kawah Putih Ciwidey. Pemandangan Yang Mempesona dan Memanjakan Mata – 6 bulan terakhir di tahun 2019 merupakan tahun dimana saya lagi suka2nya traveling, bahkan sampe sekarang sih kalo ga lagi pandemi & kalo pas lagi ada duit 😀 . Pada waktu itu saya sudah merencanakan untuk 1 bulan sekali traveling keluar kota baik itu jarak dekat atau jarak jauh. Di bulan November 2019 adalah jatahnya untuk traveling jarak dekat menggunakan mobil, dan saya memilih untuk pergi ke menikmati keindahan Kawah Putih Ciwidey yang berada di Ciwidey, Bandung Selatan. Hari Minggu 17 November 2019, sekitar jam 2.45 subuh, saya bersama kedua teman saya sudah mulai memacu mobil menuju Bandung. Di perkiraan awal perjalanan menempuh waktu 3 jam 45 menit dan kami mencari sarapan di Soreang. Tapi kenyataannya jalanan sepi sekali sehingga perjalanan hanya membutuhkan waktu 2 jam 45 menit dan sekitar pukul 05:30 sudah sampai Kawah Putih.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Tugu Selamat Datang di Kawah Putih
Monumen Kawah Putih Di Jalan Ciwidey

Berhubung saat itu Soreang masih sepi jadinya kami ga berhenti dan cari sarapan di warung2 pintu masuk Kawah Putih sambil menunggu masuk kawasan wisatanya yang baru buka jam 7 pagi. Suhu sangat dingin disini, beberapa kali kami yang sudah pake jaket ini mengusap2 tangan untuk sekedar menghangatkan badan. Sarapan pagi kali ini adalah nasi uduk dengan lauk telor dadar & tempe. 1 porsi nasi uduk harganya kalo tidak salah kemarin 18 ribu.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Sarapan Nasi Uduk
Sarapan Nasi Uduk

Untuk parkir mobil di kawah putih sendiri ada 2 pilihan, yaitu parkir atas dekat kawah seharga 250 ribu, atau parkir dibawah yang cukup membayar 15 ribu, tentu saja saya pilih parkir bawah dong 😀 . HTM ke Kawah Putih ini waktu itu adalah 20 ribu. Untuk perjalanan dari parkiran menuju ke atas kawah menaiki ontang-anting dengan membayar 15 ribu sudah termasuk perjalanan pulang pergi. Ontang-anting ini adalah mobil bak terbuka yang dimodifikasi bagian belakangnya dijadikan tempat duduk penumpang. Jalan dari parkiran menuju kawah melewati tanjakan curam dan banyak tikungan tajam dengan lebar jalan yang cukup sempit dan banyak sekali jalannya rusak berlubang, kalo supir2 yg belum pro atau kondisi mobil tidak prima disarankan tidak memaksakan diri parkir di atas.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Tempat Parkir Kawah Putih
Parkir Bawah Kawah Putih, Terlihat Angkot & Beberapa Ontang-anting juga disini

Sampai di pintu masuk kawah putih akan disambut oleh suasana udara dingin dan pepohonan pegunungan. Di area sekitaran pintu masuk ini juga terdapat beberapa denah kawah putih, himbauan untuk menjaga alam, dan beberapa hiasan patung kebudayaan sekitar.

Area Pintu Masuk Kawah Putih

Saatnya berjalan menuju kawah untuk menikmati keindahan Kawah Putih Ciwidey. Jalan kebawah menuju kawah ini berupa paving di pinggiran tebing gunung dengan batas pengaman tali di setiap pinggir nya. Dari sini saja sudah mulai terlihat keindahan alam sekitar. 

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Tangg Turun Menuju Kawah Putih
Tangga Turun Menuju Area Kawah

Tiba dibawah pemandangan indah sudah tersaji. Danau kawah belerang berwarna biru muda di kelilingi tanah berwarna putih dengan beberapa retakan. Selain itu juga ada bukit tinggi di salah satu sisinya seolah menjadi batas penutup kawah ini. Di sisi yang lain ada banyak pepohonan hijau yang mengelilingi kawah. Keindahan sedikit berkurang karena beberapa bulan sebelumnya baru saja terjadi kebakaran hebat yang menghabiskan sebagian pepohonan di sekitar kawah, bahkan sampai membuat kawasan ini ditutup beberapa bulan, sampai dibukanya kembali saat kami kesini. Tapi tetap saja pemandangan di Kawah Putih ini tetaplah sangat mempesona dan memanjakan mata. Banyak sekali pemandangan keindahan Kawah Putih Ciwidey yang bisa diabadikan disini, anda bebas memilih spot mana saja yang akan dikunjungi untuk mengambil gambar terbaik sambil menikmati pemandangan indah serta udara segar disini, karena hampir semua spot bagus untuk dikunjungi.

Pemandangan di Kawah Putih

Satu lagi hal baru yang ada disini adalah skywalk Cantigi, yaitu tangga bambu dengan dibatasi pengaman tali di pinggirnya yang dibangun di sepanjang tebing pinggir kawah.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Skywalk Cantigi
Skywalk Cantigi

Selain itu di beberapa daerah skywalk ini juga terdapat jembatan gantung yang membentang & sedikit menguji adrenalin anda ketika melewatinya karena papan kayu yang dilewati berjarak agak berjauhan dan juga jembatan yang akan selalu bergoyang ketika dilewati. Bagaimana sensasi melewati skywalk bisa dilihat divideo bawah ini (Video ini diambil saat pulang ya, jadi di akhir video yang terlihat justru pintu keluar kawah putih).

 

Tujuan akhir dari skywalk ini adalah bangunan kayu yang berada di ujung tebing dengan posisi yang tinggi, sehingga dari sini kita bisa melihat secara lebih luas suasana kawah putih yang ada di bawahnya.  Selain itu dari sini terlihat pula susunan tangga kayu Skywalk Cantigi yang kita lewati tadi. Dari tempat ini kita juga bisa melihat bekas pohon yang hangus yang menunjukan betapa hebatnya kebakaran yang sempat melanda kawasan kawah putih ini. Tempat yang pas untuk menikmati keindahan Kawah Putih Ciwidey

Pemandangan dari atas ujung skywalk Cantigi

Puas melihat pemandangan kawah, kamipun akhirnya turun kembali ke parkiran naik ontang-anting. Kami menuju tujuan selanjutnya yaitu kawasan Rancaupas, yang tak jauh dari kawah putih, pintu masuknya bahkan hanya di seberang jalan beberapa meter dari kawasan kawah putih. Rancaupas sendiri adalah area bumi perkemahan, yang didalamnya terdapat beberapa tempat2 outbound, wahana bermain anak, dan juga beberapa foodcourt tempat makan. Tapi yang khas disini tentu saja tempat penangkaran rusanya. Disini anda akan menikmati sensasi bertemu rusa secara langsung di alam bebas, memberikan makan rusa secara langsung, sambil berfoto ria dengan sang rusa ber background pemandangan alam hijau yang indah di sekitarnya. HTM Rancaupas sebesar 15 ribu per orang & parkir mobil 10 ribu. Untuk memberi makan rusa anda bisa membeli wortel yang dijual di dalam kawasan seharga 10 ribu.

Suasana di Rancaupas

Hari sudah menjelang siang ketika kami meninggalkan Rancaupas. Tujuan berikutnya adalah Kawasan Danau Situ Patenggang. Sebelum sampai situ patenggang saya menghentikan mobil sejenak di perkebunan teh rancabali untuk menikmati pemandangan hamparan kebun teh hijau yang indah.

Pemandangan Kebun Teh Rancabali

HTM menuju kawasan Situ Patenggang ini seingat saya kalo ga salah 10 ribu untuk mobil, dengan kami juga membeli tiket terusan kawasan situ patenggang seharga 60 ribu. Jadi dengan tiket terusan ini anda tidak perlu membayar lagi jika ingin memasuki beberapa area wahana yang ada di dalam kawasan (tidak semua area ya, ada beberapa area yang tidak tercover tiket terusan dan harus membayar lagi). Kawasan Situ Patenggang ini memiliki luas sekitar 125 ribu hektar dengan dibagari kurang lebih 48 perkebunan teh di ketinggian 1600 mdpl, udaranya sejuk, asri, dan menyegarkan, dan memiliki danau di tengah-tengahnya yang luasnya sekitar 45 ribu hektar. Dengan kondisi seperti dijelaskan diatas, tentu saja udara sejuk dan panorama indah ada di kawasan ini.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Danau Situ Patenggang
Danau Situ Patenggang

Karena sudah siang dan kami sudah lapar, tujuan pertama kami adalah restoran Phinisi. Restoran ini memiliki bentuk yang unik menyerupai kapal Phinisi yang gagah dengan bangunan dari kayu namun posisinya berada di bukit. Untuk menuju kesana kita juga akan melewati jembatan gantung yang membelah lembah kecil dari pintu masuk menuju restoran. Sekilas mengingatkan saya pada jembatan gantung Situgunung Sukabumi, meskipun kalo disini ya jembatannya pendek saja dan tidak ada jurang yang dalam dibawahnya 😀 .

Restoran Phinisi & Jembatan Gantung menuju kesana

Suasana di dalam restoran juga dibuat seperti di dalam kapal dengan akses2 kayu yang menghiasi dan meja serta kursi kayu sebagai tempat makan. Menu makannya disini prasmanan ambil sendiri ya. Harga makannya tergantung yang anda ambil, dan lumayan mahal, ya karena memang disini yang dijual suasana & pemandangannya. Saya memilih menu nasi liwet, ikan goreng, tempe mendoan & sayur tahu, ditambah air minum kemasan, kalo tidak salah menu tersebut kemaren saya harus membayar sekitar 37 ribuan.

Suasana dalam restoran Phinisi

Biar tambah mantap saya pindah ke bagian luar agar bisa merasakan suasana makan dengan pemandangan danau yang indah di sekelilingnya.

Keindahan Kawah Putih Ciwidey - Makan Siang di Situ Patenggang
Makan dengan pemandangan danau

Setelah makan, sejenak saya mengabadikan pemandangan sekitar yang terlihat dari atas perahu.

Pemandangan danau & pepohonan hijau dari atas restoran kapal

Selesai makan kami berjalan menuju danau. Salah satu ciri khas di danau ini adalah adanya Batu Cinta. Sejarah batu cinta ini menurut info yang saya baca2 di sekitaran danau kurang lebih begini: Dahulu kala ada 2 insan yang sudah lama berpisah yaitu Ki Santang & Dewi Rengganis, karena asmaranya yang begitu dalam di danau situ patenggang yang terletak di lerang gunung patuha ini akhirnya 2 insan itu dipertemukan kembali setelah sekian lama. Dan batu inilah yang menjadi saksi bisu pertemuan mereka, sehingga disebutlah batu ini menjadi Batu Cinta hingga saat ini. Konon katanya buat anda yang punya pasangan dan mengunjungi batu ini hubungannya akan langgeng ya, tapi kalo ini saya belum bisa membuktikan soalnya pas kesana ga bawa pasangan 😀 . 

Batu Cinta di Danau Situgunung

Buat anda atau anak2 yg suka hewan, disini juga ada taman kelinci lho. Disini ada beberapa belasan/puluhan kelinci yang dibiarkan hidup bebas di sekitaran taman. Ada pula kelinci yang lebih meilih nongkrong saja di rumah2an kecil yang juga berada di taman. Jika ingin memberi makan hewan lucu ini bisa membeli wortel yang dijual di pintu masuk.

Taman Kelinci

Setelah dari taman kelinci, kami berjalan lagi menuju arena Golesat Glamping Circuit. Disini kita akan menaiki papan luncur sepeda yang meluncur dari atas kebawah, dengan tentu saja sepanjang trek kita akan melalui tikungan tajam yang menguji skil kita dalam mengendalikan kereta luncur ini. Agar kereta berjalan kita cukup menarik kebelakang setir yang kita pegang, dan untuk mengerem cukup mendorong setir nya, sambil tentu saja kita juga harus mengendalikan menyetir kiri kanan sesua medan. Sekilas wahana ini mirip dengan wahana Luge yang pernah saya kunjungi di Pulau Sentosa Singapura, bedanya kalo di Pula Sentosa dari pintu masuk awal perjalanan kita akan naik kereta gantung menuju titik start luge, kalau di Golesat Situ Patenggang ini posisi start sudah di dekat pintu masuk wahana kemudian trek turun kebawah, dan nanti di titik finish bawah kita dijemput mobil untuk naik lagi ke atas kembali ke pintu masuk.

Golesat Glamping Circuit

Puas sedikit memicu adrenalin di Golesat, kami melanjutkan perjalanan menuju teras bintang. Teras bintang adalah sebuah balkon yang dibangun dengan material kayu dimana bentuk balkon tersebut menyerupai bintang dengan empat sudut lancip. Karena bentuknya yang unik itu sangat cocok dijadikan tempat selfi bagi yg suka selfi. Ditambah lagi balkon setinggi 10 meter itu dipangun di atas bukit yang lumayan tinggi, jadi lanskap pemandangan yang terlihat disini menjadi luas, anda bisa dengan puas memandangi hamparan perkebunan teh hijau dari sini.

Pemandangan dari atas Teras Bintang

Selesai dari teras bintang kamipun keluar dari kawasan Situ Patenggang untuk menuju tujuan paling akhir yaitu Kawah Rengganis yang berjarak kurang lebih 5 KM dari Situ Patenggang. Mobil tidak bisa menjangkau tempat ini, jadi harus diparkir di pinggir jalan. HTM disini masih gratis ya, paling bayar ke warga sekitar yg jaga disana aja untuk parkir 5 ribu. Dari parkiran menuju lokasi masih perlu tracking dengan jalan menanjak sekitar 1,5 KM, tapi rasa capek akan berkurang karena pemandangan indah yang disajikan saat tracking. Tapi buat anda yang malas tracking ada jasa ojek juga disana, harganya saya kurang tau karena pas kesana ga ngojek 😀 .

Pemandangan di Jalur Tracking menuju Kawah Rengganis

Meskipun lokasinya cukup tersembunyi dan susah dijangkau, jangan salah, ternyata disana sudah ramai sekali. Hal yang disajikan di sini adalah pemandian air panas. Untuk tempatnya karena ramai ya harus gantian, air untuk berendam disini lumayan panas, dengan tersedia beberapa kolam di sekitar area.

Kolam Cibuni Pemandian Air Panas Kawah Rengganis

Selain kolam disini juga sudah ada pondok-pondok kecil yang dibangun, yang bisa anda gunakan untuk duduk2 dan istirahat, atau kalau mau menggelar karpet di rerumputan juga bisa.

Suasana dekat pemandian air panas

Penasaran dari mana asal air panas ini saya berjalan sedikit keatas untuk melihat-lihat lokasi kawah. Disini terlihat pemandangan bebatuan yang mengeluarkan asap. Oh iya di area atas ini juga terdapat kolam kecil berisi air lumpur yang masih cukup tebal. Konon katanya air lumpur ini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Oleh sebab itu banyak orang berkunjung kesini untuk mengoleskan air lumpur itu ke kulit mereka.

Suasana Bebatuan Kawah & Kolam Lumpur

Selesai dari Kawah Rengganis hari sudah mulai agak sore. Kami akhirnya pulang dari Ciwidey, namun mampir dulu sebentar ke Dayeuhkolot untuk mengunjungi adik saya yang kuliah disana. Setelah makan di warung sekitar kampus dan puas ngobrol2 singkat dengan adik, barulah kami bertiga kembali pulang menuju Jakarta. Karena belum beli oleh-oleh, sambil istirahat sebentar kami mampir dulu di rest area KM 97 tol Cipularang. Disana saya membeli bolen peyeum Kartikasari yang memang sudah menjadi oleh-oleh khas Bandung. 1 kotak bolen seharga 65 ribu. Tengah malam akhirnya kami tiba lagi di tempat tinggal Jakarta.

Bolen Kartikasari Khas Bandung

Itinerary kurang lebih seperti ini ya, mungkin ada jadwal yang kurang bagus, karena memang agak meleset dari rencana awal & kami yang baru pertama kali kesana:

02:45 – 05:30 Perjalanan dari Jakarta ke Kawah Putih
05:30 – 06:45 Sarapan di kawah putih sambil istirahat menunggu wisata buka
06:45 – 07:15 Beli tiket & perjalanan dari parkiran menuju kawah naik ontang-anting
07:15 – 09:15 Menikmati keindahan alam kawah putih
09:15 – 09:30 Perjalanan dari kawah ke parkiran bawah naik ontang-anting
09:30 – 09:40 Perjalanan dari parkiran kawah putih ke Rancaupas
09:40 – 10:40 Jalan2 dan memberi makan rusa di Rancaupas
10:40 –  11:40 Perjalanan dari Rancaupas ke Situ Patenggang, mampir menikmati suasana Rancabali
11:40 – 15:30 Berada di kawasan situ patenggang: makan siang di resto phinisi, jalan2 di taman kelinci, sekitaran danau, batu cinta & teras bintang, naik kereta luncur golesat
15:30 – 15:45 Perjalanan dari Situ Patenggang ke Kawah Rengganis
15:45 – 17:30 Jalan2 dan berendam air panas di Kawah Rengganis
17:30 – 19:30 Perjalanan dari Kawah Rengganis ke Dayeuhkolot (ciwidey-soreang sore rawan macet)
19:30 – 20:30 Mengunjungi adik dan makan malam di Dayeuhkolot
20:30 – 23:30  Perjalanan pulang Jakarta mampir rest area KM 97 beli oleh-oleh

Untuk biaya wisata selama 1 hari di Ciwidey dengan agenda seperti diatas kurang lebih seperti ini (HTM & makan hitungan per orang sendiri2 ya):

Pertamax mobil Jakarta-Ciwidey 280.000
Tol PP Jakarta-Bandung @75.000 150.000
Sarapan di Kawah Putih 18.000
HTM Kawah Putih + parkir 35.000
Ontang-anting menuju kawah putih 15.000
HTM Rancaupas + parkir 25.000
HTM tiket terusan situ patenggang + parkir 70.000
Makan siang di Resto Phinisi 37.000
Parkir warga di Kawah Rengganis 5.000
Makan malam di Dayeuhkolot 18.000
Beli oleh-oleh kue bolen Kartikasari 65.000
Total: 718.000

  

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *