Wisata Hari Ketiga – City Tour & Ke Batu Kapal
Minggu 21 Mei 2023, untuk itinerary wisata Ambon pada hari ketiga yang tepat hari Minggu ini diawali dengan beribada di pagi hari. Bagi umat Katolik yang sedang berada di kota Ambon dan ingin beribadah, bisa menuju ke Gereja Katedral Paroki Santo Fransiscus Xaverius, yang merupakan pusat dari Keuskupan Ambon. Jadwal misa disini di pagi hari kemarin pas saya kesana adalah di jam 08:00. Gereja Katedral Ambon ini terletak di Jalan Pattimura. Dari depan pintu gerbang Gereja Katedral Ambon, kita akan melihat satu arsitektur bergaya Eropa yang begitu megah sebagai bangunan utama Gereja. Beberapa patung dari tokoh-tokoh suci umat Kristiani tampak berdiri di atas pintu depan Gereja dan memberikan kesan Gotik yang sangat terasa. Sementara di bagian dalam gereja, diperkirakan bisa menampung sekitar 1000 umat, karena terdapat balkon tambahan di lantai 2.
Gereja Katedral Ambon Paroki Santo Fransiskus Xaverius
Selesai beribadah, untuk itinerary wisata Ambon hari ini rencana lebih banyak hanya di sekitaran kota saja. Karena Ambon merupakan ibukota provinsi Maluku, maka banyak bangunan pemerintahan provinsi yang berada di sini. Sepulangnya dari gereja saya jalan santai saja mengelilingi jalanan kota Ambon.
Suasana Pusat Kota Ambon di pagi hari
Tepat di tengah kota Ambon tedapat taman yang menjadi salah satu landmark & pusat kegiatan warga sekitar. Sekilas tentang Kapitan Pattimura, beliau adalah salah satu pahlawan nasional, memiliki nama asli Thomas Matulessy lahir di Pulau Seram pada 8 Juni 1783. Ia dan pasukannya kerap kali mempersulit pergerakan Belanda di tanah Maluku. Bahkan nama Pattimura disegani oleh para pemimpin VOC yang saat itu harus berpikir keras untuk melawan rakyat Maluku.
Taman Pattimura
Tak jauh dari Taman Pattimura, terdapat monument & situs bersejarah yaitu Gong Perdamaian. Monumen yang diresmikan pada tanggal 25 November 2009 ini dibangun untuk mengenang tragedi kemanusiaan umat beragama di Ambon pada masa lampau. Gong Perdamaian melambangkan symbol perdamaian sekaligus pengingat sejarah kelam perang saudara yang pernah memecah belah Maluku pada tahun 1999. Tepat dibawah gong perdamaian juga terdapat museum yang menampilkan foto-foto sejarah masa lalu kota Ambon.
Setelah dari Gong Perdamaian, karena masih ada waktu saya melajukan motor menuju ke daerah Karpan yang tak jauh dari pusat kota. Disini terdapat Gedung DPRD Maluku dan Patung Christina Martha Tiahahu. Sayangnya akses masuk ke taman Christina Martha Tiahahu sedang tutup pada waktu itu. Beliau adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang berasal dari Maluku, lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818. Christina Martha Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang putri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817.
Karena jam sudah menunjukan menunjukkan mau pukul 11 siang, saya akhirnya kembali ke penginapan untuk persiapan checkout & packing. Setelah checkout hotel, tujuan selanjutnya adalah cari sarapan sekaligus makan siang. Tujuan utamanya waktu itu adalah mau ke Sibu-sibu Café untuk nyobain kopi rarobang nya, tapi saya salah prediksi, ternyata tempat ini tutup di hari Minggu meskipun di google maps tertulis buka. Akhirnya setelah browsing2 mbah gugel, untuk warung yang menjual kopi & jajan tradisional disarankan menuju ke Lela Coffee Shops yang berada di jalan Sam Ratulangi. Sebenarnya pas lihat menu ada yang cukup menarik perhatian yaitu Pulut Siram, tapi apa daya ternyata sudah habis, ya sudah ngemil seadanya aja deh. Di sini saya memesan kopi jahe & beberapa jajanan tradisional.
Setelah ngemil siang, saatnya melanjutkan perjalanan ke tujuan terakhir pada itinerary wisata Ambon di hari ini sebelum menuju Bandara yaitu ke Batu Kapal Lilibooi, yang terletak sekitar 30km dari pusat kota Ambon & sekitar 10km di sebelah barat Bandara Pattimura. “Pantai Batu Kapal memiliki potensi ciri khas yang berbeda dengan wisata pantai lainnya di Pulau Ambon. Pantai ini memiliki tebing karang yang tinggi sekitar 30 m dari permukaan laut yang mempunyai lubang sebesar 3 m2. Keunikan dari tebing ini yakni berbentuk kapal sehingga masyarakat Lilibooi menamainya “Pantai Batu Kapal”. Objek wisata Batu Kapal ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam atau biasa disebut juga “luar kapal” dan “dalam kapal” . Pada bagian luar pantai ini kita bisaa melihat bebatuan besar serta tebing tinggi yang bentuknya menyerupai jendela kapal. Hal yang tak kalah indah yaitu pada pada bagian dalam kapal terdapat pemandangan yang luar biasa, masyarakat sekitar menyebutnya kolam renang atau private pool. Pada kolam renang ini biasanya wisatawan bisa berenang dan melakukan cliff jumping sepuasnya tanpa takut terbawa arus ombak. letak kolam renang dikelilingi tebing batu dengan arsitektur yang unik. semua arsitektur tebing batu merupakan proses alami tanpa ada sentuhan berarti dari manusia. Hal ini yang membuat ombak di pantai bagian dalam begitu tenang. Pengunjung bisa masuk ke area dalam kapal ini dengan bantuan jalan setapak serta sebuah tangga yang didesian khusus untuk membantu pengunjung mencapai lokasi dalam kapal untuk berenang dan berfoto.” – Sumber artikel
Batu Kapal Lilibooi
Waktu menunjukkan sudah jam 2 siang. Berhubung jam keberangkatan pesawat ke Jakarta adalah jam 16:15 jadi sekitar jam 3 saya harus sudah di Bandara, saya menyudahi kunjungan ke Batu Kapal ini dan berangkat menuju bandara. Sekitar jam 3 sore saya sudah sampai bandara. Dan setelah mengembalikan motor & proses check in sekitar jam 15:30 saya sudah berada di ruang tunggu bandara untuk menunggu keberangkatan pesawat Garuda Indonesia GA 647 dengan tujuan Jakarta.
Tepat pada waktunya sesuai jadwal pukul 16:15, pesawat Garuda Indonesai GA 647 sudah berangkat menuju Jakarta. Untuk fasilitas yang didapat kurang lebih sama seperti saat berangkat, yang membedakan hanya pada menu makan sore nya yaitu Nasi Kuning Ikan, sementara kondimen yang lain hampir semua sama. Dan setelah mendarat di Jakarta sekitar jam 17:45 saya melanjutkan pulang ke tempat tinggal di Grogol dengan naik kereta api sama seperti waktu keberangkatan.
Kesimpulan dari perjalanan ini tentu saja saya sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk berkunjung menikmati keindahan alam pulau Ambon, dan Maluku menjadi provinsi ke 23 yang sudah pernah saya kunjungi. Untuk tempat yang bisa dikunjungi di Ambon di dominasi oleh pantai, dan jenis karakteristik pantai nya pun beragam, mulai dari yang berpasir putih seperti Pantai Liang, pantai dengan gunung karang seperti Pantai Pintu Kota, atau pantai dengan kolam alami dari batu karang seperti Pantai Huluwa & Lilibooi. Selain pantai juga ada wisata alam berupa air terjun tersembunyi, dan bukit yang bisa digunakan untuk melihat pegunungan diantara lautan lepas. Untuk akses jalan selama masih di kota Ambon, atau di pesisir Ambon sebelah timur, jalan sangat lebar dan bagus. Namun untuk sisi pulau Ambon sebelah Barat, utamanya setelah bandara Pattimura banyak jalan rusak yang kurang bagus. Untuk kontur jalan lebih banyak berada di tebing sebelah bukit tapi dibawahnya adalah lautan, sehingga sangat menyenangkan untuk dilewati dengan akan sering menemui tanjakan atau turunan tajam dan jalan berkelok-kelok. Sementara untuk kuliner dan tempat perbelanjaan juga sudah cukup lengkap namun hanya di Kota Ambon nya saja. Sekian tulisan tentang perjalanan ke kota Ambon selama 2 hari, terimakasih sudah membaca. Untuk itinerary & rincian biaya perjalanan bisa dilihat pada table dibawah ini:
Detail Itinerary Wisata Ambon
Jumat 19 Mei 2023
Waktu | Kegiatan |
15:15 – 15:30 | Serah terima motor di bandara |
15:30 – 15:50 | Perjalanan dari bandara ke Jembatan Merah Putih |
15:50 – 16:00 | Berhenti sebentar melihat pemandangan di atas Jembatan Merah Putih |
16:00 – 16:50 | Perjalanan dari Jembatan Merah Putih ke Pantai Pintu Kota (mampir isi bensin lama) |
16:50 – 17:50 | Jalan-jalan di Pantai Pintu Kota |
17:50 – 18:10 | Perjalanan dari Pantai Pintu Kota ke Tanjung Nusaniwe |
18:10 – 18:30 | Jalan-jalan di Tanjung Nusaniwe |
18:30 – 19:15 | Perjalanan dari Tanjung Nusaniwe ke Dapur Kole-kole (mampir beli aqua di Indomaret) |
19:15 – 19:45 | Makan malam di Dapur Kole-kole |
19:45 – 20:00 | Perjalanan dari Dapur Kole-kole ke penginapan Almira Homestay |
Sabtu 20 Mei 2023
Waktu | Kegiatan |
06:00 – 06:30 | Perjalanan dari penginapan ke Bukit Siwang |
06:30 – 07:25 | Jalan-jalan di Bukit Siwang |
07:25 – 07:45 | Perjalanan dari Bukit Siwang ke RM Ramayana 2 |
07:45 – 08:10 | Sarapan di RM Ramayana 2 |
08:10 – 08:55 | Perjalanan dari RM Ramayana 2 ke Air Terjun Taeno |
08:55 – 10:10 | Jalan-jalan di Air Terjun Taeno |
10:10 – 11:40 | Perjalanan dari Air Terjun Taeno ke Pantai Liang |
11:40 – 12:35 | Jalan-jalan di Pantai Liang |
12:35 – 13:10 | Perjalanan dari Pantai Liang ke Rujak Natsepa |
13:10 – 13:35 | Makan siang di Rujak Natsepa |
13:30 – 15:40 | Perjalanan dari Rujak Natsepa ke Batu Layar Larike (mampir isi bensin lama) |
15:40 – 16:05 | Jalan-jalan di sekitaran Batu Layar Larike |
16:05 – 16:15 | Perjalanan dari Batu Layar Larike ke Pantai Huluwa |
16:15 – 17:10 | Jalan-jalan di Pantai Huluwa |
17:10 – 18:05 | Perjalanan dari Pantai Huluwa ke Patung Fransiscus Xaverius |
18:05 – 18:15 | Jalan-jalan singkat di Patung Fransiscus Xaverius |
18:15 – 19:00 | Perjalanan dari Patung Fransiscus Xaverius ke Ambon Manise Shop (mampir beli aqua di Indomaret) |
19:00 – 19:15 | Belanja oleh-oleh di Ambon Manise Shop |
19:15 – 19:30 | Perjalanan dari Ambon Manise Shop ke Nasi Kelapa Ibu Ipa |
19:30 – 20:00 | Makan malam di Nasi Kelapa Ibu Ipa |
20:00 – 20:15 | Perjalanan dari Nasi Kelapa Ibu Ipa ke penginapan |
Minggu 21 Mei 2023
Waktu | Kegiatan |
07:15 – 07:30 | Perjalanan dari penginapan ke Gereja Katedral Paroki Fransiscus Xaverius |
07:30 – 09:30 | Misa pagi di Gereja Katedral |
09:30 – 09:40 | Perjalanan dari Gereja Katedral ke Pusat Kota |
09:40 – 10:25 | Jalan-jalan di pusat kota, Kantor Gubernur, Taman Pattimura dan Gong Perdamaian |
10:25 – 10:30 | Perjalanan dari pusat kota ke Keran |
10:30 – 10:45 | Jalan-jalan di Keran, Gedung DPRD & Taman Christina Martha Tiahahu |
10:45 – 11:00 | Perjalanan dari Keran ke penginapan |
11:00 – 11:20 | Packing persiapan pulang & checkout penginapan |
11:20 – 11:45 | Perjalanan dari penginapan ke Lela Coffee Shops |
11:45 – 12:05 | Sarapan sekaligus makan siang di Lela Coffee Shops |
12:05 – 12:50 | Perjalanan dari Lela Coffee Shops ke Batu Kapal Lilibooi |
12:50 – 14:00 | Jalan-jalan di sekitaran Batu Kapal Lilibooi |
14:00 – 15:00 | Perjalanan dari Batu Kapal Lilibooi ke bandara |
15:00 – 15:15 | Pengembalian motor di bandara |
Rincian Biaya Pengeluaran jika menggunakan itinerary wisata Ambon seperti yang sudah disebut diatas:
Keperluan | Biaya |
Tiket pesawat Garuda Indonesia PP harga promo @1620000 | 3240000 |
Transport dari rumah ke Bandara Jakarta naik kereta api PP @33000 | 66000 |
Antar jemput Bandara Ambon @50000 | 100000 |
Menginap 2 hari di Almira Homestay @115000 | 230000 |
Sewa motor selama 2 hari di Ambon @100000 | 200000 |
Bensin motor selama di Ambon | 68000 |
HTM Pantai Pintu Kota | 10000 |
HTM Bukit Siwang – gratis | 0 |
HTM Air Terjun Taeno Rumah Tiga – gratis | 0 |
HTM Pantai Liang | 5000 |
HTM Pantai Huluwa | 5000 |
HTM Batu kapal Lilibooi | 7000 |
HTM Gong Perdamaian | 5000 |
Makan malam Jumat di Dapur Kole-kole | 64000 |
Sarapan Sabtu di RM Ramayana 2 | 25000 |
Nyemil siang Sabtu di Rujak Natsepa | 20000 |
Makan malam Sabtu di Nasi Kelapa Bu Ipa | 27000 |
Nyemil siang Minggu di Kopi Lela | 42000 |
Beli oleh-oleh di Ambon Manise Shop | 467000 |
Akomodasi lain, minum aqua, dll | 30000 |
Total biaya | 4611000 |
Dan untuk video singkat mengenai perjalanan ke Ambon yang ditulis diatas bisa di tonton disini:
Nah setelah melihat artikel, itinerary dan rincian biaya yang cukup detail pada artikel Itinerary Wisata Ambon 2 hari, ada air terjun tersembunyi & pantai ini, apakah Anda tertarik untuk segera traveling ke Ambon? 😀