Traveling Kupang Saat Weekend, Ada Gua Kristal & View Sunset – Kupang adalah sebuah kota dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota Kupang adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk Kupang, bagian barat laut pulau Timor. Secara astronomis, Kota Kupang terletak diantara 10°36’14” – 10°39’58” LS dan 123°32’23” – 123°37’01” BT. Wilayah Kota Kupang berbatasan dengan Teluk Kupang di sebelah utara, Kabupaten Kupang di sebelah timur, barat, dan selatan, serta Selat Semau di sebelah barat. Kota Kupang terletak di ketinggian 100-350 mdpl dengan tingkat kemiringan sebesar 15%.
Melanjutkan hobi yang mulai disukai sejak awal 2019, yaitu solo traveling ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi tiap minimal satu tahun sekali, di awal tahun 2022 saya memiliki keinginan untuk setidaknya pernah singgah di Pulau Timor, dan yang paling memungkinkan dikunjungi tentu saja kota Kupang karena aksesnya yang mudah, tapi kota & kabupatennya memiliki tempat-tempat wisata yang indah dan tentu saja karena saya ingin makan sei babi di daerah asalnya 😀 . Akhirnya per bulan Januari 2022 mulailah cari-cari info tiket pesawat untuk traveling Kupang. Tips bepergian jauh menggunakan pesawat adalah sebaiknya anda menentukan waktu liburan jauh-jauh hari, lalu pesan tiket pesawat di jauh-jauh hari, harganya jauh lebih murah. Saya mendapatkan harga tiket PP Jakarta-Kupang seharga 1,85 juta dengan maskapai Citilink. Sebagai perbandingan pas mendekati hari H saya iseng-iseng searching tiket pesawat Jakarta-Kupang, dan wow ternyata tiket PP kalau pesan on the spot sudah diatas 4 juta semua, lumayan lah hemat tiket pesawat lebih dari 50% 😀 .
Sabtu 9 Juli 2022 saya berangkat menuju terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk memulai perjalanan traveling Kupang dengan pesawat. Jadwal pesawat Citilink ini sangat menguntungkan untuk yang ingin liburan weekend traveling Kupang karena jadwal berangkatnya untuk QG602 JKT-KPG adalah pukul 01:55 dan sampai Kupang sekitar pukul 06:10, serta QG603 KPG-JKT untuk kembali pulang berangkat pukul 06:30 dan sampai Jakarta sekitar pukul 08:30. Jadi buat anda yang susah cuti, masih sangat memungkinkan berlibur ke Kupang dengan naik penerbangan jadwal ini, berangkat Sabtu pagi, lalu pulang Senin pagi. Sekitar pukul 05:48 pesawat sudah berada di atas langit kota Kupang. Ada sedikit keunikan disini, dimana Bandara El Tari Kupang baru buka pukul 06:00 jadilah pesawat berputar-putar ada kalau 5 kali diatas langit Kupang. Namun kita jadi disuguhi bonus pemandangan pesisir pantai kota Kupang yang indah, dengan pasir putih dan air laut dengan gradasi biru muda ke biru tua.
Bandara El Tari sendiri untuk bangunan dan parkiran pesawatnya tidak terlalu besar, jadi tidak perlu effort berjalan jauh seperti di bandara Soekarno Hatta untuk keluar dari pesawat menuju pintu kedatangan. Setelah pesawat mendarat, antri keluar pesawat, jalan dari pesawat menuju ke terminal kedatangan, akhir nya sekitar pukul 06:25 sampai juga di pintu keluar bandara El Tari. Disini ada monument bandara dengan bentuk Sasando yang merupakan alat music khas provinsi NTT yang bisa dijadikan spot foto sejenak.
Tiba di Bandara El Tari Kupang
Setelah menunggu sekitar 15 menit, penjemput tempat saya sewa motor datang juga ke Bandara. Untuk transportasi selama 2 hari di traveling Kupang ini saya menyewa motor di All Start Transport Kupang. Harga sewa perharinya adalah 85 ribu dan untuk biaya antar jemput bandara sebesar 50 ribu. Sedikit review untuk sewa motor disini, sisi positifnya adalah respon dari admin cepat & ramah, prosedur sewa motor juga mudah, cepat & ga ribet, dan ketersediaan kendaraannya memadai, jadi pas dibutuhkan kemarin saya langsung dapat, dan saya sangat terbantu oleh All Start Transport karena saya waktu pesan kendaraan di waktu yang cukup mepet. Namun kekurangannya kondisi motor yang saya dapat kemarin sebenarnya OK2 aja selama pakai ga ada problem / mogok tapi kondisi seadanya, agak kurang prima, jadi agak kurang nyaman saat dikendarai dengan kecepatan diatas 50 km/jam, mesin bergetar di tarikan awal, dan kurang nyaman saat melewati medan jalan yang kurang bagus atau menanjak. Semoga bisa diperbaiki oleh All Start Kupang, sehingga konsumen semakin puas dengan layanannya kedepan.
Karena sudah mendapat kendaraan, saatnya mulai eksplor kota Kupang dan sekitarnya. Tujuan pertama traveling Kupang kali ini adalah mencari sarapan. Sambil menyusuri jalanan kota Kupang yang tidak begitu ramai kok gak sengaja melewati Kantor Gubernur NTT. Jadilah mampir sebentar kesini untuk ambil foto. Gedung ini memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk sasando raksasa. Sasando sendiri adalah alat music berdawai yang dimainkannya dengan cara dipetik dengan menggunakan jari dan memiliki suara yang sangat khas. Hal ini menginspirasi Gubernur NTT pada saat itu, Frans Lebu Raya, untuk menjadikannya sebagai bagian dari desain kantor gubernur NTT yang dibangun pada 2016.
Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur
Pagi-pagi gini enaknya sarapan nasi kuning. Menurut info yang saya dapat sebelumnya di Kupang ada nasi kuning yang rekomended, yaitu Nasi Kuning Aci Noni. Langsung saja setelah dari kantor gubernur menuju ke sana. Lokasinya berada di Nunleu, Kotaraja, 10 menit perjalanan dari kantor gubernur. Warung ini berada di gang kecil. Menu yang disajikan tentu saja nasi kuning, dan kemarin saya memesan versi komplit yang isi lauknya antara lain: telur dadar, mie, perkedel, bakwan jagung, kentang suwir, dan daging sapi yang diiris tipis-tipis. Nasi kuning disini rasanya sih cukup enak seperti nasi kuning pada umumnya, tapi yang menurut saya paling enak disini ya lauk daging irisannya itu, dagingnya empuk, manis, gurih, dan kentang suwir baladonya juga mantap. 1 porsi nasi kuning komplit + teh tawar hangat disini dihargai 27 ribu.
Setelah kenyang saatnya menuju tujuan utama saya melakukan traveling Kupang ini, yaitu Gua Kristal. Secara administratif gua ini berada di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gua Kristal berada di daerah Pelabuhan Bolok atau sekitar 20 km dari pusat kota Kupang. Jalan menuju lokasi sudah bagus, hanya sekitar 200 meter saja mendekati lokasi jalan kurang bagus dan makadam. Setelah sampai lokasi suasana masih sangat sepi dan cukup meragukan, hanya terhampar lahan seluas lapangan voli dengan bebatuan yang banyak terdapat disepanjang lahan itu. Saya pun turun dari motor untuk mencoba menyusuri jalan setapak, dan setelah berjalan sekitar 250 meter ketemulah pintu masuk goa, eh lha kok malah tutup lokasinya 😀 .
Lokasi awal dan pintu masuk menuju tempat wisata Gua Kristal
Tapi di pintu masuk tersebut tertera nomor pengelola yang bisa dihubungi, langsung saja saya telepon dan untungnya di respon. Beliau meminta saya untuk menunggu saja beberapa menit lagi akan ada warga yang kesana untuk membukakan pintu masuk. Sekitar 10 menitan yang datang anak-anak kecil sekitar 6 orang, yang ternyata mereka ingin ikut mandi dan bermain di gua. Sambil menunggu warga yang membukakan pintu saya ikut nimbrung saja sama anak-anak yang berceloteh polos tapi membuat suasana jadi cair. Beberapa menit kemudian warga yang membukakan pintu masuk gua datang juga. Untuk HTM masuk Gua Kristal ini adalah 5000, namun karena saya datang sendiri, sekalian minta tolong warga tadi untuk menjadi guide, dan sekalian saya juga memesan untuk menyewa lampu senter untuk nanti biar dapat foto maksimal di dalam gua. Harga sewa lampu per kunjungan adalah 100 ribu dan untuk pemandu bisa kasih seiklasnya saja. Waktu saya kesana pemandu warga local dengan Pak Ojli, beliau ramah dan cukup detail dalam menjelaskan tentang gua kristal ini, serta juga sigap dalam mengarahkan ke jalur-jalur yang aman saat lewat bebatuan turun ke bawah goa. Beliau juga sigap membantu untuk kita ambil foto, dan mengarahkan lampu-lampu sehingga bisa mendapatkan gambar yang bagus saat difoto.
Dari pintu masuk untuk menuju goa kita harus melalui lobang kecil bebatuan yang cukup licin, lalu turun kebawah sekitar 30 meteran. Anda harus hati-hati saat melalui bebatuan ini karena batunya yang licin dan terjal.
Jalur turun kebawah menuju kolam, melewati bebatuan curam dan licin
Dan sampai dibawah rasa lelahpun hilang karena disuguhi pemandangan yang sangat indah. Terlihat air di kolam ini begitu jernih, saking jernihnya, terlihat denganjelas bagian dasar kolam. Inilah yang membuatnya mendapat julukan Gua Kristal. Di kolam ini terlihat perpaduan warna yang sempurna, dari gradasi warna biru tua dan biru muda pada air ini. Keindahan semakin sempurna dengan batu stalaktit di sekitar langit-langit gua yang disinari cahaya juga jadi daya tarik ketika berada di dalam Goa Kristal. Jenis air di Gua Kristal adalah air payau. Karena memang goa ini terhubung dengan air laut yang tak jauh dari goa. Air yang berasal dari pori-pori goa jatuh dari sisi stalaktik yang ada di langit-langit goa. Di lain sisi, karakteristik batuan karst, air hujan meresap ke dalam goa lewat pori-porinya. Hal itu terbukti dari struktur langit-langit goa yang memiliki stalaktit (endapan batu kapur yang menjulur dari langit-langit goa). Pas saya kesini belum ada pengunjung lain sama sekali, sehingga bebas ambil foto di lokasi dibantu pak Ojli. Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus, sebaiknya anda sewa lampu saja ke warga lokal, karena kalau tidak pakai lampu, suasana dalam gua sangat gelap dan air kurang begitu terlihat karena sinar matahari sangat sedikit saja yang bisa masuk ke dalam gua. Selain itu juga hitung-hitung membantu warga lokal dengan ongkos sewa nya. Suasana juga semakin menyenangkan dengan melihat anak-anak kecil tadi yang dengan ceria berenang di kolam dalam gua ini. Saya sendiri tidak berenang karena emang ga bisa berenang 😀 , hanya berendam kaki saja sambil menikmati suguhan keindahan alam ini, sekitar 1,5 jam saya menghabiskan waktu di gua kristal.
Keindahan kolam alami dan bebatuan langit-langit gua kristal.
Suasana di dalam kolam Gua Kristal
Selesai dari Gua Kristal saatnya melanjutkan perjalanan, tujuan berikutnya pada traveling Kupang ini adalah Air Terjun Oenesu. Air terjun ini terletak di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berjarak kurang lebih 20 km dari Kupang. Untuk mencapai air terjun ini sayangnya akses jalan banyak dibeberapa tempat yang kurang bagus dan rusak parah, terutama saat sudah melewati pertigaan Batakte, ada sekitar 3-4KM jalan yang rusak, namun masih memungkinkan dilalui motor matic yang sebenarnya kurang begitu prima yang saya naiki ini. Untuk HTM ke tempat wisata ini cukup membayar 5000 rupiah saja. Saat saya kesana sudah lumayan banyak pengunjung tapi suasana tidak terlalu ramai.
Perjalanan melewati jalan rusak tadi terbayar dengan suasana wisata yang sejuk dan asri. Air terjun ini dihiasi oleh banyak pepohonan rimbun di sekelilingnya, menjadikan suasana di sekitar lokasi air terjun ini sangat sejuk dan asri. Aliran debit air terjun ini cukup deras saat musim penghujan tetapi jika musim kemarau debit airnya tidak terlalu deras, namun akan tetap mengalir meskipun sedikit. Warna airnya hijau agak kebiru-biruan. Air Terjun Oenesu memiliki air terjun yang bertingkat-tingkat hingga mencapai empat lapisan. Masing-masing tingkatan, di sela-selanya terdapat kolam-kolam yang terbentuk secara alamiah yang bisa dimanfaatkan untuk berendam atau sekedar bermain air.
Air terjun Oenesu
Suasana Air Terjun Oenesu
Jam sudah menunjukkan pukul 12 lewat saat saya keluar parkiran Air Terjun Oenesu, perut sudah mulai lapar lagi, dan saatnya cari makan siang. Untuk pilihan makan siang ini saya menuju ke Warung Artis Kuah Asam yang berada di Tenau. Lokasi nya berada tak jauh dari Pelabuhan Tenau.
Warung Artis Kuah Asam yang berlokasi di Tenau
Disini menyediakan menu olahan ikan dengan harga yang cukup terjangkau. Karena nama warungnya Warung Artis Kuah Asam, tentu saja untuk makan siang ini saya ingin mencoba menu nasi ikan kuah nya. Menurut saya menu ikan kuah ini memiliki rasa yang segar. Ikan diracik dan dibumbui ketika disantap tidak meninggalkan bau amis. Ikan disajikan dengan kuah campuran bumbu dengan daun kemangi dan tomat. Jika dilihat sekilas, warna kuahnya berwarna kekuning-kuningan, jadi tak sabar untuk mencobanya. Rasa utama dari makanan ini tentu lebih ke asam, ada rasa pedasnya juga, namun pedasnya tidak berlebihan dan masih masuk dalam batas toleransi kepedasan untuk penderita asam lambung seperti saya. Ya namanya wong Jowo, meski penyajiannya nasi dan sup ikan dipisah, saat mau makan tentu harus dicampur dulu dalam 1 piring dong 😀 . Makan 1 porsi nasi ikan kuah ditambah 1 nutrisari jeruk disini dihargai 26 ribu saja.
Paket Nasi Ikan Kuah
Perut sudah terisi, saatnya melanjutkan perjalanan lagi. Tujuan traveling Kupang berikutnya adalah Pantai Tablolong. Pantai Tablolong berada sekitar 30 Km dari pusat Kota Kupang ke arah Tenau, waktu tempuh untuk menuju ke lokasi tersebut sekitar kurang lebih 1-1,5 jam. Akses jalan menuju lokasi sudah bagus, hanya rusak sedikit sekitar 500 meter setelah pos tiket masuk Kawasan pantai. HTM untuk ke pantai ini sebesar 5 ribu rupiah saja. Nama Tablolong diambil dari nama salah satu perkampungan nelayan kecil yang berada di ujung timur kabupaten Kupang ini. Pemandangan yang bisa didapat di pantai Tablolong adalah pasirnya yang berwarna putih bersih dengan garis pantai yang lumayan panjang, bebatuan karang berbentuk cukup unik disekitaran pantai, serta indahnya warna air berwarna gradasi biru muda ke biru tua. Selain itu terdapat beberapa gazebo kecil disekitaran pantai yang bisa digunakan untuk bersantai bagi para pengunjung. Pemandangan yang bagus jika diabadikan melalui drone, dan sayapun segera mengeluarkan dan menerbangkan drone kelas bawah saya disini. Benar saja pemandangan dari pantauan udara memang bagus, gradasi warna laut terlihat cukup jelas dari kamera pas-pasan drone saya 😀 . Namun di pantai ini pula kejadian kurang mengenakkan terjadi, drone tiba-tiba error tidak bisa dikendalikan, dan terbang menjauh ke tengah lautan. Segala upaya sudah dikerahkan namun drone tidak mau balik dan karena baterai sudah habis akhirnya mendarat otomatis di tengah laut alias raib hilang tenggalam di tengah lautan ☹ . Ya sudahlah memang belum rejeki diikhlaskan saja, semoga ntar bisa beli drone yang lebih bagus lagi. Meski sudah kehilangan drone tapi saya tetap melanjutkan jalan-jalan menikmati keindahan pantai ini sampai sekitar jam 4 sore.
Suasana di pantai Tablolong
Video pantai tablolong dilihat dari atas
Selesai dari pantai Tablolong saya kembali melanjutkan perjalanan untuk kembali ke kota Kupang. Tujuan selanjutnya adalah Pantai Batu Nona untuk melihat sunset di pantai yang letaknya tak jauh dari perkotaan ini. Pantai Batu Nona berada di Jalan Timor Raya Km 10, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. HTM ke pantai Batu Nona gratis tak dipungut biaya. Sejarah nama pantai ini ternyata mengandung cerita mistis, dimana nama pantai ini diambil dari legenda yang ada di masyarakat, konon dahulu ada seorang wanita atau disebut Nona yang tengah jatuh cinta ia merasa patah hati setelah putus dengan sang kekasih lalu akhirnya memutuskan untuk melompat ke pantai dan menjadi sebuah batu. Di tengah-tengah pantai terdapat batu karang besar kemungkinan disinilah dulu tempat peristiwa itu terjadi. Kalau melihat review lama di batu ini ada sebuah patung nona, tapi pas saya kesana patung nya sudah tidak ada lagi 😀 . Pantai ini berada di pesisir barat utara kota Kupang, jadi seharusnya bisa dijadikan tempat sunset. Tapi lagi-lagi pas kesini belum beruntung, sudah tempatnya ramai, ternyata mendung lumayan tebal menutupi langit di sore hari, jadinya ya sunset seadanya aja 😀 .
Sunset di pantai Batu Nona
Setelah menikmati sunset dan waktu sudah menjelang malam saatnya untuk mencari makan malam. Dan makan malam kali ini adalah menu tujuan utama traveling Kupang kali ini, ingin makan sei babi di daerah asalnya NTT. Sei merupakan salah satu sajian khas Provinsi Nusa Tenggara Timur. ‘Sei’ sendiri dalam bahasa Rote artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang. Daging ini kemudian diasapi dengan bara api pohon kesambi sampai matang. Salah satu restoran penjual sei yang cukup terkenal di kota Kupang adalah Depot Aroma, yang berada tak jauh dari pasar Oebobo.
Depot Aroma yang berlokasi di dekat pasar Oebobo
Daging sei biasanya bisa dipesan sesuai beratnya per kg, tapi karena saya datang sendiri ya ambil menu paketan saja. 1 paket sudah dapat nasi + sei babi + sayur + sop babi + teh manis dengan harga 42 ribu. Untuk rasa menurut saya mantap, daging sei nya bumbu khas asapnya meresap ke daging. Sup babinya juga mantap, kuahnya segar, ada campuran kacang polongnya yang menambah kelezatan, daging babinya empuk, ditambah lagi krupuk kulit babi yang kriuk2 dan gurih.
Paket Sei Babi + Sayur + Sop Babi yang lezat
Selesai makan malam saatnya ke hotel untuk beristirahat. Selama 2 hari di Kupang saya menginap di Hotel Ledetadu, yang lokasinya tak jauh dari bandara El Tari, sekitar 2,5 km saja dari bandara. Harga per malamnya murah ya cuma 90 ribu saja. Untuk hotelnya ya sesuai harga lah. Tapi menurut saya worth it, karena kamarnya sangat luas, ranjangnya besar, sudah ada tv & ac yang dingin. Tapi kekuranganya ya kebersihan seadanya, perabotan terutama lemari sudah uzur & pintu lemarinya sudah reot, ya ga berharap banyak lah dengan hotel seharga 90 ribu, yang penting bisa tidur & istirahat dengan nyaman.
Suasana kamar seharga 90 ribu di hotel Ledetadu
Untuk perjalanan hari kedua lanjut di halaman berikutnya.