Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara

Weekend Mendaki Gunung Dekat Jakarta – Gunung Munara Bisa Jadi Pilihan. Cocok Untuk Pendaki Pemula.

Weekend Mendaki Gunung Dekat Jakarta – Gunung Munara Bisa Jadi Pilihan. Cocok Untuk Pendaki Pemula. – Berawal dari sering nonton channel youtube horor Kembara Sunyi, Lentera Malam & RJL 5 yang sering menceritakan horor pendakian gunung jadi ada keinginan untuk naik gunung. Terakhir mendaki paling bulan April kemarin tapi cuma naik bukit Gajah Bobok, pinggir danau Toba Sumatra Utara, sedikit kebelakang lagi cuma menaiki bukit Teletubies, danau Sentani, Jayapura, yang masing2 paling tinggi pendakian ga sampe 150 meter (jadi sepertinya belum cocok untuk disebut sebagai kegiatan pendakian gunung 😀 ). Karena sebelumnya saya belum pernah naik gunung yang beneran gunung, jadi ingin mencari gunung yang tidak begitu tinggi & medan yang tidak terlalu berat untuk pendaki pemula amatiran.  Pada suatu malam ga sengaja nonton youtube tentang cerita horor Gunung Munara. Akhirnya langsung lah cari2 info dari mbah gugel tentang gunung ini. Karena menurut info mbah gugel gunung ini tidak terlalu jauh dari Jakarta, langsung lah cus merencanakan untuk pergi kesini.

Sekilas info, gunung Munara ini berada di kecamatan Rumpin, kabupaten Bogor, berjarak sekitar +/- 55 km dari Jakarta. Tinggi gunung ini adalah 1119 MDPL. Hari Sabtu 5 Juni 2021, sekitar jam 10:45 pagi, saya bersama 2 teman berangkat dari Grogol menggunakan mobil menuju gunung Munara. Rute yang kami ambil adalah lewat tol Jakarta-Tangerang, keluar tol Tangerang/Serpong KM 17, kemudian menuju ke selatan melewati Summarecon Serpong – BSD City – Cisauk – Cicangkal – Rumpin. Jalanan dari Cisauk sampai Rumpin sudah cor, namun banyak jalan berlubang karena sering dilewatin truk pasir, dan siap2 aja mobil kotor karena jalanan berdebu. Sebelum sampai Rumpin kami mampir makan dulu di warteg yang tak jauh dari pertigaan yang mengarah ke selatan menuju Rumpin. Jadi inget bernostalgia dulu pernah lewat jalanan ini sekitar 10 tahunan lalu saat masih jadi tukang antar komputer & alat warnet keliling Bogor, lewat jalanan ini malem2 sekitar jam 11 naik truk, dengan belum ada panduan google maps, sopir kurang menguasai medan, kondisi sepi banget, jalanan masih tanah berlubang dimana2 & pasir bebatuan (lha malah curcol masa lalu 😀 ) . Akhirnya setelah perjalanan 2 jam 30 menit, sekitar jam 13:15 sampailah kami di pos registrasi gunung Munara.

HTM pendakian gunung Munara per orang 10 ribu & biaya parkir mobil 20 ribu. OK saat nya mulai mendaki. Sambutan selamat datang di gunung ini adalah sebuah jembatan bambu kecil melewati sungai.

Jembatan Bambu di Awal PendakianGunung Dekat Jakarta Gunung Munara – Rute awal pendakian

Di sungai tersebut juga banyak anak kecil yang berenang. Oh iya mereka ketika melihat pendaki lewat akan teriak “SAWER BANG… SAWER BANG…”, alias minta duit seikhlasnya saja. Kasih aja lembaran 2 ribuan sudah membuat mereka senang.

Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara - DIsambut anak kecil warga lokal
Anak kecil mandi di sungai.

Di awal-awal pendakian jalan masih landai, dan melewati banyak rumpun bambu. Udara sudah cukup sejuk sih, walaupun ga sejuk2 banget juga.

Rumpun Bambu Awal Jalur Pendakian

Setelah beberapa menit akhirnya sampai di salah satu pos. Entah pos atau warung sih ga tau deh, soalnya juga pas lagi tutup 😀 . 

Salah satu pos pendakian.

Setelah melalui pos ini medan mulai menanjak agak tajam. Sepanjang jalan juga akan disuguhi pemandangan batu-batuan. Sementara di pepohonan sekitar sudah ada monyet-monyet yang bermain meloncat dari dahan ke dahan. Pemandangan yang lumayan bagus juga terhampar di salah satu sudut yang mengarah ke bawah. Karena jalan mulai menanjak, beberapa kali kami istirahat sejenak ketika capek.

Beberapa Foto Selama di Jalur Pendakian

 

Makin ke atas, kita akan menemui salah satu spot unik di gunung ini, yaitu jalur penakian yang melwati akhar pohon besar dan kita lewat dibawah akar pohon tersebut.

Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara - Melewati Akar Pohon Besar
Akar pohon besar Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara di jalur pendakian.

Tidak jauh dari akar pohon ini terdapat situs keramat petilasan Sultan Maulana Hasanudin Banten yang berupa gua bebatuan berukuran cukup besar. Menurut mitos yang beredar, Gunung ini dikenal menjadi tempat Sultan Hasanuddin pernah singgah, dan goa ini dijadikan tempat beliau mengikat kuda, sehingga disebut goa Gadogan Kuda. Jika kita mau masuk kebelakang lebih dalam nanti akan menemukan gua Soekarno. Namun kami tidak sampai kesana karena akses yang susah dengan banyak rumput yang rimbun, dan gua nya sendiri yang untuk masuknya berupa lubang batu kecil yang cuma bisa dimasuki 1 tubuh orang, dengan cara masuk lubang turun kebawah. Karena tidak bersama guide tentu kami tak mau ambil resiko, karena ntar kalo ada apa2 atau gak bisa keluar lagi kan repot 😀 .

Beberapa Foto di Goa Gadogan Kuda

 

Setelah melewati goa, medan pendakian akan semakin terjal. Kita akan melewati tanah & bebatuan dengan sudut tanjak yang lumayan curam. Jika lelah, jangan khawatir di sepanjang jalan ini ada beberapa warga sekitar yang menjadi penjual makanan dan minuman.

Jalur bebatuan menuju puncak.Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara – Medan Pendakian Gunung Munara

Lanjut mendaki setelah ambil gambar di goa ini, obyek selanjutnya yang cukup bagus adalah lorong kecil dihimpit 2 bebatuan besar. Batu ini sebenarnya adalah puncak batu belah yang nanti kita kunjungi dan muncak disana, jadi lorong ini posisinya pas dibawahnya. Tempat ini hanya untuk foto mampir saja, karena jalur pendakian lewat jalan yang lain.

Spot foto di bawah 2 batu besar

 

Setelah melalu perjalanan panjang akhirnya sampai juga di dekat salah satu puncak gunung Munara. Puncak pertama yang kami tuju adalah puncak Batu Belah. Puncak tersebut berupa batu besar yang lumayan tinggi.

Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara - Puncak Batu Belah
Puncak Batu Belah Gunung Munara.

Untuk sampai di puncak ini dibutuhkan perjuangan ekstra karena harus memanjat tebing yang cukup curam dengan bebatuan keras disekitarnya, namun jangan khawatir, ketika sudah mendekati ujung puncak terdapat tali bantuan yang memudahkan kita mencapai puncaknya.

Mendaki Tebing ke Puncak Batu Belah

 

Dan ketika sampai puncak, maka semua perasaan lelah akan terobati, karena pemandangan indah terhampar disekeliling kita. Suasana persawahan hijau, perbukitan, dan bangunan2 kecamatan Rumpin akan terlihat dari ini.

Pemandangan dari Puncak batu Belah

 

Sambil menikmati pemandangan, foto dulu lah di puncak. Karena saya sebenarnya phobia ketinggian, dan puncak ini ujungnya cukup sempit hanya muat 2-3 orang, ya ga berani pose aneh2 deh, yg penting ada kelihatan foto di puncak 😀 .

Foto di puncak Batu Belah

Selesai dari puncak Batu Belah, kami turun dan istirahat sejenak dibawah puncak. Disekitaran sini banyak monyet-monyet berkeliaran. Waktu istirahat kita juga bisa untuk memberi makan monyet-monyet disekitar sini. Tapi juga harus lihat sikon ya, kalau monyetnya pas jinak ya kita kasih, tapi ada beberapa yang masih galak, ya sebaiknya kita hindari saja.

Memberi makan monyet di bawah puncak Batu Belah.

 

Setelah puas kasih makan monyet, saya mengajak temen2 lanjut ke puncak Bukit Bintang. Namun karena salah satu teman sudah tidak kuat akhirnya saya lanjut sendirian dan kedua teman menunggu di dekat Batu Belah. Untuk menuju kesana, jalan kaki lagi ke sebelah kiri sekitar 10 menit dari bukit belah. Akhirnya sampai juga di puncak Bukit Bintang. Berbeda dengan Bukit Belah yang kita harus naik tebing untuk menuju puncak, puncak disini tidak perlu sampai seperti itu, karena jalur tanah sudah sampai puncak, dan bebatuan kecil di ujung tidak sulit untuk digapai dari titik terdekat puncak. Bahkan disini juga sudah ada warung yang menyediakan makanan, minuman dan snack, jadi jangan khawatir kelaparan deh.

Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara - Puncak Batu Bintang
Puncak Batu Bintang Gunung Munara.

Pemandangan yang disajikan disini tidak kalah bagus kok dengan bukit Belah. View pepohonan bawah gunung, bukit lain, persawahan, dan pemukiman penduduk Rumpin memanjakan mata setelah lelah naik dari bawah gunung.

Pemandangan dari puncak Batu Bintang.

 

Kurang lebih 30 menitan saya nongkrong disini sendirian, eh ternyata 2 temen nyusul juga kesini, karena kebetulan dapat barengan rombongan anak2 yang sepertinya masih usia SMA sekitar 8 orang. Syukurlah, akhirnya jadi ada yang bisa dimintain tolong untuk foto2in disini 😀 .

Di depan warung puncak, ada juga tempat istirahat berupa kursi kayu yang bisa digunakan untuk leyeh-leyeh sambil menyeruput teh hangat.

Gunung Dekat Jakarta Gunung Munara - Ngeteh dulu di puncak
Seruput teh hangat dengan pemandangan indah.

Sekitar 45 menitan kami nongkrong disini, sambil ngobrol2 sama pendaki yang tadi bareng teman saya muncak. Mereka adalah pendaki yang berasal dari Legok, dan ternyata sama2 baru pertama naik gunung Munara ini. Sambil ngobrol2 tentu saja menikmati secangkir teh hangat dengan pemandangan indah yang disajikan dari puncak gunung ini.

Nongkrong sambil  Menikmati Pemandangan di Kursi Bambu Puncak Batu Bintang.

 

Setelah puas nongkrong, akhirnya kamipun turun, barengan juga sama rombongan dari Legok sekitar 8 orang tadi. Pas turun ini kami agak kesasar dari jalur awal, ada mungkin kalo sekitar 500 meter – 1 km dari jalur awal. Kemungkinan nyasar setelah melewati jalur batu besar yang buat spot foto dimana harusnya belok kiri tapi kami ke kanan. Tapi meski kesasar dan jarak tempuh jadi lebih jauh untungnya jadi lewat jalur yang lebih landai & lebar, dan sempat juga melewati taman wisata Munara yang ada kolam dan villa di sekitarnya, namun kami tidak mampir karena sudah kesorean. Setelah istirahat sejenak di pos registrasi, sekitar jam 6 sore kami pulang kembali ke Jakarta.

Mendaki gunung memang hal yang menyenangkan. Saya memang ingin kesini untuk latihan mendaki gunung yang sebenarnya & lebih tinggi lagi di kemudian hari. Target berikutnya adalah gunung Batu yg ada di Jonggol, yang menurut info mbah gugel medannya masih mirip2 dengan gunung Munara & ketinggiannya masih di bawah 1500 MDPL sehingga cocok untuk pendaki pemula. Kalo sudah lulus, baru ntar ke gunung yang lebih dari 2000 MDPL namun masih ramah bagi pendaki pemula. Targetnya nabung dulu biar ntar bisa ke gunung Papandayan. Kalo Papandayan sudah berhasil, baru lanjut ke gunung lain yang lebih advanced. Ya semoga saja keinginan2 tersebut bisa dicapai dengan usaha & kerja keras sebelumnya terntunya 😀 .

Sekian tulisan mengenai Weekend Mendaki Gunung Dekat Jakarta – Gunung Munara Bisa Jadi Pilihan. Cocok Untuk Pendaki Pemula. Terimakasih sudah membaca 🙂 

1 thought on “Weekend Mendaki Gunung Dekat Jakarta – Gunung Munara Bisa Jadi Pilihan. Cocok Untuk Pendaki Pemula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *